Rabu, 07 Juli 2010

Selasa, 30 Maret 2010

DAFTAR KEANGGOTAAN
UNIT KEGIATAN MAHASISIWA - LEMBAGA DA'WAH KAMPUS
IKATAN MAHASISWA AL-IKHLAS
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA BANDUNG

NO. NAMA FAKULTAS ANGKATAN KETERANGAN
1 Kusminawati KIP 2006
2 Cilvy Aldilamia KIP 2006
3 Sandi Winarto KIP 2006
4 Yudi Slamet KIP 2006
5 Zahroh Siti Nasipah Sasna KIP 2006
6 Siti Rahma KIP 2006
7 Susanti KIP 2006
8 Okman Mino EKONOMI 2006
9 Beben Bachren K. ISIP 2006
10 Eka Ratnasari ISIP 2006
11 Raden Mega Ayu ISIP 2006
12 Hilmie Aldian ISIP 2006
13 Desy Andriani ISIP 2006
14 Ayi Suherman KIP 2007
15 Lisna Santi KIP 2007
16 Ari Dianti KIP 2007
17 Sinta Aprilianti KIP 2007
18 Rofily Putriyandari KIP 2007
19 Jenny Sylvani Handayani KIP 2007
20 Jati EKONOMI 2007
21 Amin Hamdi HUKUM 2007
22 Husen TEKNIK 2007
23 Siti Nurjanah TEKNIK 2007
24 Rivaldi TEKNIK 2007
25 Sri Komala Dewi ISIP 2007
26 Alhairat Biloro ISIP 2007
27 Fitri EKONOMI 2007
28 Chandra Kurniawan TEKNIK 2007
29 Ruslan Setiawan TEKNIK 2007
30 Dhimas Dian Nugraha TEKNIK 2007
31 M. Rasyid Ridho KIP 2007
32 Endah Rosmalia KIP 2008
33 Mira Novaloka KIP 2008
34 Mira Susanti KIP 2008
35 Asri Endah KIP 2008
36 Jejen Jaenal KIP 2008
37 Helby Husni Mubarok KIP 2008
38 Lukman Budi A. KIP 2008
39 Tina Kusmiran KIP 2008
40 Herlina KIP 2008
41 Yulia Nurhayati HUKUM 2008
42 Nina Nurhasanah KIP 2009
43 Dina Nurhasanah KIP 2009
44 Reddy Anggara Milhan KIP 2009
45 tTiya Septiyani KIP 2009
46 Lusiyani Resmana KIP 2009
47 Puput Mawar Fitri KIP 2009
48 Irta Martina KIP 2009
49 Mella Yulianingsih KIP 2009
50 Ima Siti Maryam TEKNIK 2009
51 Sri Yuniar KIP 2009
52 Illa Purnama KIP 2009
53 M. Wanna Saputra KIP 2009
54 Rizky HUKUN 2009
55 Darjat ISIP 2009
56 Rizal TEKNIK 2009
57 Dan lain-lain yang tidak terdaftar.

Minggu, 10 Januari 2010

Aku ingin engkau ada disini

Menemaniku saat sepi

Menemaniku saat gundah

Berat hidup ini tanpa dirimu

Ku hanya mencintai kamu

Ku hanya memiliki kamu

Aku rindu setengah mati kepadamu

Sungguh ku ingin kau tahu

Aku rindu setengah mati

Meski tlah lama kita tak bertemu

Ku slalu memimpikan kamu

Ku tak bisa hidup tanpamu

Aku rindu setengah mati kepadamu

Sungguh ku ingin kau tahu

Ku tak bisa hidup tanpamu

Aku rindu…


Koleksi D'Massiv, Kevin Aprilio yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu DMasiv ft. Kevin Aprilio – Rindu Setengah Mati (Ost.Kejora Dan Bintang)
Gambar Artis Indonesia

Selasa, 05 Januari 2010

Badai Matahari

" ANCAMAN AKIBAT BADAI MATAHARI 2012 "






Menurut laporan website Inggris "New Scientist", maksud dari badai matahari atau
solar storm adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan
bintik matahari (sunspot), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode
aktivitas badai matahari.

Ilmuwan Amerika baru-baru ini memperingatkan bahwa pada tahun 2012 bumi akan
mengalami badai matahari dahsyat (Solar Blast), daya rusakanya akan jauh lebih
besar dari badai angin "Katrina", dan hampir semua manusia di bumi tidak akan
dapat melepaskan diri dari dampak bencananya.

Badai Matahari Kuat pada 2012 akan Menyerang
Pada 22 September 2012 tengah malam, langit New York, Manhattan Amerika Serikat
akan tertutupi oleh seberkas layar cahaya yang warna-warni. Di wilayah selatan
New York ini, sangat sedikit orang yang dapat melihat fenomena aurora ini.

Namun, perasaan menikmati indahnya pemandangan alam ini tidak akan berlangsung
lama. Setelah beberapa detik, semua bola lampu listrik di wilayah tersebut mulai
gelap dan berkedip tak menentu, kemudian sinar cahayanya dalam seketika
tiba-tiba bertambah terang, dan cahaya bola lampu menjadi luar biasa terang.

Selanjutnya, semua lampu mati. 90 detik kemudian, seluruh bagian Timur Amerika
Serikat akan mengalami pemadaman listrik. Setahun kemudian, jutaan orang Amerika
mulai mati, infrastruktur negara akan menjadi timbunan puing. Bank Dunia akan
mengumumkan Amerika berubah menjadi negara berkembang.

Pada saat yang sama, Eropa, China dan Jepang dan daerah lain atau negara juga
akan sama seperti Amerika Serikat, berjuang dalam bencana sekali ini. bencana
ini datang dari badai matahari atau solar storm yang dahsyat, terjadi pada
permukaan matahari yang berjarak 150 juta km dari bumi.

Alat Deteksi Amerika Berhasil Mengambil Foto Badai Matahari
Mungkin cerita di atas kedengarannya mustahil, dalam keadaan normal matahari
tidak akan bisa menyebabkan bencana besar seperti itu pada bumi. Namun, laporan
khusus yang dikeluarkan oleh National Academy of Sciences, Amerika Serikat pada
bulan Januari 2009 menyatakan bahwa bencana seperti ini sangat mungkin bisa
terjadi. Studi tersebut disponsori oleh NASA.

Dalam beberapa dekade, dalam perkembangan masyarakat manusia, peradaban Barat
telah menanamkan bibit-bibit untuk kehancuran mereka sendiri. Cara hidup modern
secara berlebihan yang sangat tergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi,
secara tidak sengaja membuat kita lebih banyak terperangkap dalam suatu kondisi
yang super berbahaya.

Plasma balls yang dipancarkan dalam letusan permukaan matahari mungkin bisa
menghancurkan jaringan listrik kita, sehingga mengakibatkan bencana dahsyat.
Daniel Becker dari University of Colorado seorang ahli cuaca angkasa adalah
pencetus laporan khusus dari Academy of Sciences Amerika Serikat, "Sekarang ini
kita semakin dekat dengan kemungkinan bencana ini. Jika manusia tidak dapat
mempersiapkan diri deng-an matang terhadap bencana badai matahari yang akan
menimpa ini. Badai matahari ini mungkin akan memutuskan pasokan listrik umat
manusia, sinyal ponsel, bahkan termasuk sistem pasokan air."

Namun demikian, ada beberapa ahli yang menyatakan pandangan yang berbeda, mereka
mempertimbangkan dampak badai matahari terutama terkonsentrasi di luar ruang
angkasa, dan karena efek rintangan medan magnetik bumi dan atmosfir, pengaruh
gangguannya tidak akan terlalu nyata terhadap kehidupan di bumi.

Para ahli mengatakan, ketika aktivitas badai matahari aktif, akan terus menerus
terjadi pembakaran dan peledakan pada sunspot, pada saat sejumlah besar sinar
ultraviolet dilepaskan akan menyebabkan densitas lapisan ionosfir di atas
angkasa bumi meningkat mendadak, menyerap habis energi gelombang pendek,
sehingga gelombang pendek sinyal radio terganggu. Tetapi ponsel yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk transmisi sinyal radio tidak melalui
lapisan ionosfir, sehingga pada umumnya dampak badai matahari terhadap
komunikasi di permukaan bumi tidak akan signifikan.

Secara teoritis, pada umumnya intensitas badai matahari tidak akan bisa
menerobos perlindungan atmosfer dan medan magnetik bumi, hingga secara fatal
mengancam spesies yang berada di bumi. Tetapi untuk badai matahari tahun 2012
para ahli khawatir mungkin menjadi pengecualian.

Mungkin Membawa Dampak Bencana Besar pada Bumi
Ilmuwan Amerika Serikat memperingatkan bahwa, pada 2012 badai matahari yang kuat
di bumi akan membawa malapetaka besar pada manusia, yang akan mempengaruhi
setiap aspek pada masyarakat modern sekarang. Para ahli yang mengeluarkan
peringatan meng-atakan, dampak badai matahari pada bumi kemungkinan adalah "efek
domino".

Coba pikirkan, bila jaringan listrik menjadi rapuh dan tidak stabil, hal-hal
yang berhubungan dengan bisnis pasokan listrik juga akan menjadi korban:
peralatan refrigeration berhenti, makanan dan obat-obatan yang tersimpan dalam
ruang berpendingin dalam jumlah besar akan kehi-langan kondisi penyimpanan dan
rusak; pompa tiba-tiba berhenti berfungsi, air minum pada masyarakat akan
menjadi masalah. Selain itu, karena gangguan pada sinyal satelit, sistem posisi
GPS akan menjadi sampah.

Sebenarnya pada awal 1859 pernah terjadi kasus serupa, peledakan badai matahari
saat itu bahkan me-ngakibatkan jaringan telegram terbakar rusak. Tentu saja
sekarang ini di bumi sudah dipenuhi oleh fasilitas kabel dan nirkabel, tetapi
fasilitas ini sulit menahan ujian badai matahari.

ketika badai matahari kuat menyerang, umat manusia di bumi akan menghadapi dua
masalah besar. Pertama, adalah tentang masalah jaringan listrik modern sekarang.
Jaringan listrik modern sekarang pada umumnya menggunakan tegangan tinggi untuk
mencakup daerah lebih luas, ini akan memungkinkan operasi jaringan listrik lebih
efisien, Anda bisa mengurangi kerugian selama transmisi listrik, juga kerugian
listrik karena produksi yang berlebihan.

Namun, secara bersama ia juga menjadi lebih rentan terhadap serangan cuaca ruang
angkasa. transmisi jaringan akan menjadi sangat rentan dan tidak stabil, atau
bahkan mungkin menyebabkan terhenti secara total. dan ini hanya merupakan efek
domino yang pertama, selanjutnya mungkin juga akan menyebabkan "lalu lintas
lumpuh, komunikasi terputus, industri keuangan runtuh dan fasilitas umum kacau;
pompa berhenti menyebabkan pasokan air minum terputus, kurangnya fasilitas
pendingin, makanan dan obat-obatan sulit disimpan secara efektif.

Para ilmuwan telah memperkirakan bila ada intensitas badai matahari kuat mungkin
dapat menyebabkan kerugian sosial dan ekonomi manusia, hanya pada tahun pertama
saja kerugiannya mencapai 1-2 triliun dollar AS, sementara pemulihan dan
rekonstruksinya diperlukan setidaknya 4-10 tahun

Isu yang kedua adalah tentang masalah sistem jaringan listrik yang saling
ketergantungan yang dukungan kehidupan modern kita, seperti masalah air dan
penanganan limbah, masalah infrastruktur logistik supermarket, masalah
pengendalian gardu listrik, pasar keuangan dan lainnya yang tergantung pada
listrik. Jika dua masalah digabung jadi satu, kita dapat dengan jelas melihat
bahwa peristiwa kemungkinan muncul kembalinya badai matahari Carrington sangat
mungkin akan menyebabkan bencana besar yang langka.

Adviser laporan khusus dari National Academy of Sciences Amerika Serikat dan
analis daya listrik industri John Kappenman menganggap "Bencana seperti ini
dibandingkan dengan bencana yang biasa kita bayangkan secara total berlawanan.
biasanya wilayah kurang berkembang rawan serangan bencana, namun dalam bencana
ini, wilayah yang semakin berkembang lebih rentan terhadap serangan bencana."

Manusia Belum Mempersiapkan Diri
Menghadapi kemungkinan bencana serius yang akan me-nimpa, Amerika Serikat dan
seluruh umat manusia tidak segera merespon untuk mempersiapkan pekerjaan secara
baik dalam menghadapi putaran badai matahari berikutnya. Becker me-ngatakan
bahwa karena kemungkinan terjadinya skala besar badai matahari sangat kecil,
"Seluruh masyarakat bahkan tidak menanggapinya, namun hanya memperhatikan
masalah di hadapan mata".

Terhadap cuaca di bumi, para ahli cuaca dapat melacak badai yang akan menimpa
selama beberapa hari ke depan, dan mengeluarkan peringatan yang sesuai kepada
penduduk setempat, namun badai matahari atau cuaca ruang angkasa benar-benar
berbeda. Backer mengatakan bahwa sekarang ini kita masih tidak dapat memprediksi
secara akurat waktu dan kekuatan badai matahari, yang dapat diprediksi oleh saya
dan rekan saya hanya jika sebuah badai matahari besar menyerang, kami secara
mutlak tidak mampu menanganinya."

Ini mirip dengan peringatan dini bencana angin topan dan manusia di bumi, dewasa
ini umat manusia terutama tergantung pada prediksi dari siklus sunspot untuk
memantau intensitas badai matahari serta dampaknya pada bumi. Yang dimaksud
dengan sunspot adalah proses peningkatan dan pengurangan yang berarti dalam
jumlah sunspot setiap 11 tahun. Siklus dihitung mulai dari aktivitas terendah
sunspot pada matahari. Dalam masa aktif sunspot akan meningkat, badai matahari
yang terjadi akan lebih banyak.

Ketika badai matahari terjadi, partikel kecepatan tinggi serta aliran ion yang
terbentuk oleh partikel bermuatan listrik yang dipancarkan secara besar-besaran
oleh matahari akan berpengaruh terhadap lapisan medan magnit bumi, ionosfir
serta kondisi atmosfir netral. Dalam masalah dampak bahaya badai matahari, lebih
dari satu abad, orang-orang terus memantau kegiatan sunspot.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas permukaan matahari serta data bintik
matahari siklus yang terjadi sebelumnya, para ilmuwan dari National Center for
Atmospheric Research, NCAR, Amerika Serikat, berhasil mengembangkan sebuah model
baru ilmu dinamika solar. Dengan model baru, para astronom dapat memberikan
peringatan secara dini dari aktivitas sunspot matahari. Mereka berharap bahwa
peringatan dini dapat membantu perusahaan-perusaha an listrik, para pengendali
satelit dan aspek lainnya dalam beberapa hari atau bahkan tahun-tahun sebelumnya
agar bisa bersiap-siap menghadapai kegiatan sunspot matahari.

Menurut informasi, ketepatan model baru ini dapat mencapai akurasi 98%. Richard
Enke dari National Science Foundation, Departemen Atmospheric Research Amerika
Serikat mengatakan bahwa jika dapat secara dini memprediksi aktivitas badai
matahari, orang-orang akan dapat dengan baik menanggulangi gangguan seperti
komunikasi, kegagalan satelit, pemadaman listrik, serta ancaman terhadap
astronot dan hal-hal lain.(Erabaru. or.id/lim).


Kamis, 31 Desember 2009

contoh makalah pengantar pendidikan


PENGANTAR PENDIDIKAN
ASAS-ASAS TUT WURI HANDAYANI
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas dari .................................






         gambar       






Disusun Oleh :
...............................................




UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( FKIP )


Asas Tut Wuri Handayani

Pertama kali dicetuskan oleh tokoh sentral pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantoro, pada medio 1922, semboyan Tut Wuri Handayani merupakan satu dari tujuh asas Perguruan Nasional Taman Siswa. Dalam asas Perguruan Nasional Taman Siswa, semboyan Tut Wuri Handayani termaktub dalam butir pertama yang berbunyi, “Setiap orang mempunyai hak untuk mengatur dirinya sendiri dengan mengingat tertibnya persatuan dalam peri kehidupan.”

Dari kutipan tersebut kiranya dapat ditarik kesimpulan bahwasanya tujuan dari pembelajaran ala Taman Siswa – dan pendidikan di Indonesia pada umumnya – adalah menciptakan “kehidupan yang tertib dan damai (Tata dan Tenteram, Orde on Vrede)” (Tirharahardja, 1994: 119). Dalam perkembangan selanjutnya, Perguruan Taman Siswa menggunakan asas tersebut untuk melegitimasi tekad mereka untuk mengubah sistem pendidikan model lama – yang cenderung bersifat paksaan, perintah, dan hukuman – dengan “Sistem Among” khas ala Perguruan Taman Siswa.

Sistem Among berkeyakinan bahwa guru adalah “pamong.” Sesuai dengan semboyan Tut Wuri Handayani di atas, maka pamong atau guru di sini lebih cenderung menjadi navigator peserta didik yang “diberi kesempatan untuk berjalan sendiri, dan tidak terus menerus dicampuri, diperintah atau dipaksa” (Tirtarahardja, 1994: 120).

Jika menilik Sistem Pendidikan Nasional Indonesia, seperti apa yang tercantum dalam Undang-undang Nomer 23 Tahun 2003, maka konsep Tut Wuri Handayani termanifestasi ke dalam sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Peran guru dalam sistem KTSP lebih cenderung sebagai pemberi dorongan karena adanya pergeseran paradigma pengajaran dan pembelajaran, dari “teacher oriented” kepada “student oriented.”

Dalam KTSP, guru bukan lagi sekedar “penceramah” melainkan pemberi dorongan, pengawas, dan pengarah kinerja para peserta didik. Dengan sistem kurikulum yang terbaru ini, para pendidik (guru) diharapkan mampu melejitkan semangat atau motivasi peserta didiknya. Hal ini lantaran proses pengajaran dan pembelajaran hanya akan berjalan lancar, efektif dan efisien manakala ada semangat yang kuat dari para peserta didik untuk mengembangkan dirinya melalui pendidikan. Maka bukan tidak mungkin, jika KTSP juga merupakan wujud manifestasi dari asas pendidikan Indonesia “Kemandirian dalam Belajar.”


Asas Kemandirian dalam Belajar
Keberadaan Asas Kemandirian dalam Belajar memang satu jalur dengan apa yang menjadi agenda besar dari Asas Tut Wuri Handayani, yakni memberikan para peserta didik kesempatan untuk “berjalan sendiri.” Inti dari istilah “berjalan sendiri” tentunya sama dengan konsep dari “mandiri” yang dalam Asas Kemandirian dalam Belajar bermakna “menghindari campur tangan guru namun (guru juga harus) selalu siap untuk ulur tangan apabila diperlukan” (Tirtarahardja, 1994: 123).

Kurikulum KTSP tentunya sangat membantu dalam agenda mewujudkan Asas Kemandirian dalam Belajar. Prof. Dr. Umar Tirtarahardja (1994) lebih lanjut mengemukakan bahwa dalam Asas Kemandirian dalam Belajar, guru tidak hanya sebagai pemberi dorongan, namun juga fasilitator, penyampai informasi, dan organisator (Tirtarahardja, 1994: 123). Oleh karena itu, wujud manifestasi Asas Kemandirian dalam Belajar bukan hanya dalam berbentuk kurikulum KTSP, namun juga dalam bentuk ko-kurikuler dan ekstra kurikuler – sedang dalam lingkup perguruan tinggi terwujud dalam kegiatan tatap muka dan kegiatan terstruktur dan mandiri.

Dalam bukunya “Contextual Teaching and Learning” Elanie B. Johnson (2009) berpendapat bahwa dalam Pembelajaran Mandiri, seorang guru yang berfaham “Pembalajaran dan Pengajaran Kontekstual” dituntut untuk mampu menjadi mentor dan guru ‘privat’ (Johnson, 2009: 177). Sebagai mentor, guru yang hendak mewujudkan kemandirian peserta didik diharapkan mampu memberikan pengalaman yang membantu kepada siswa mandiri untuk menemukan cara menghubungkan sekolah dengan pengalaman dan pengetahuan mereka sebelumnya. Sebagai seorang guru ‘privat,’ seorang guru biasanya akan memantau siswa dalam belajar dan sesekali menyela proses belajar mereka untuk membenarkan, menuntun, dan member instruksi mendalam (Johnson, 2009).

Lebih lanjut Johnson mengungkapkan bahwa kelak jika proses belajar mandiri berjalan dengan baik, maka para peserta didik akan mampu membuat pilihan-pilihan positif tentang bagaimana mereka akan mengatasi kegelisahan dan kekacauan dalam kehidupan sehari-hari (Johnson, 2009: 179). Dengan kata lain, proses belajar mandiri atau Asas Kemandirian dalam Belajar akan mampu menggiring manusia untuk tetap “Belajar sepanjang Hayatnya.”


Asas Belajar sepanjang Hayat
Mungkin inilah agenda besar pendidikan di Indonesia, yakni manusia Indonesia yang belajar sepanjang hayat. Konsep belajar sepanjang hayat sendiri telah didefinisikan dengan sangat baik oleh UNESCO Institute for Education, lembaga di bawah naungan PBB yang terkonsentrasi dengan urusan pendidikan. Belajar sepanjang hayat merupakan pendidikan yang harus (1) meliputi seluruh hidup setiap individu, (2) mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan, dan penyempurnaan secara sistematis, (3) tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri setiap indiviu, dan (5) mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi (Cropley, 1970: 2-3, Sulo Lipu La Sulo, 1990: 25-26, dalam Tirtarahardja, 1994: 121).

Jika diterapkan dalam sistem pendidikan yang berlaku saat ini, maka pendekatan yang sangat mungkin digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah melalui pendekatan “Pembalajaran dan Pengajaran Kontekstual.” Sedang dalam konteks pendidikan di Indonesia, konsep “Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual” sedikit banyak telah termanifestasi ke dalam sistem Kurikulim Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selain KTSP – yang notabene merupakan bagian dari pendidikan formal, maka Asas Belajar sepanjang Hayat juga termanifestasi dalam program pendidikan non-formal, seperti program pemberantasa buta aksara untuk warga Indonesia yang telah berusia lanjut, dan juga program pendidikan informal, seperti hubungan sosial dalam masyarakat dan keluarga tentunya.


Daftar Pustaka:
  • Johnson, Elanie B. PH. D., (2009): Contextual Teaching and Learning; Mizan Media Utama, Bandung.
  • Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. (2005): Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta.